(c) ShutterStock
- Bulan ini murid yang memasuki jenjang sekolah baru tengah bersuka cita. Siswa SD memasuki jenjang SMP, siswa SMP memasuki jenjang SMU. Rasa deg-degan karena Ujian Nasional dan pengumuman kelulusan telah berlalu. Namun sayangnya, ada banyak siswa Madrasah di Solo yang belum mendapatkan ijazah.
Mereka hanya mendapatkan Surat Keterangan Lulus (SKL). Lantas kenapa hal ini bisa terjadi? Sedih mendengarnya, faktanya belum diterimanya ijazah tersebut lantaran DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Kemenag baru turun bulan Mei 2013. Karena anggaran baru bisa dicairkan pada Mei, sehingga baru bisa melaksanakan kegiatan percetakan blangko ijazah.
Siswa yang telah selesai ujian dan seharusnya bisa mendaftar ke jenjang sekolah yang lebih tinggi harus menggigit jari karena permasalahan ini. Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) Solo, Nasiruddin mengatakan bahwa ada 1.669 siswa berasal dari 17 madrasah negeri dan swasta, 116 di antaranya dari Madrasah, 879 siswa dari Madrasah Tsanawiyyah dan 674 siswa dari jenjang Madrasah Aliyyah (MA). Pihak Kemenag Solo sebenarnya juga tidak ingin permasalahan seperti ini terjadi.
Para siswa yang belum mendapatkan ijazah terpaksa mendaftar sekolah menggunakan SKL saja. Padahal tidak semua sekolah mau menerima SKL dan meminta ijazah sebagai syarat mendaftar. Banyak siswa yang hendak mendaftar ke sekolah favorit mereka namun tidak bisa lantaran terkendala ijazah.
Lagi-lagi buruknya sistem dalam pendidikan membuat siswa menjadi korbannya. Anda masih ingat tentang seorang gadis yang tidak lulus karena lembar ujiannya terselip? Hal itu juga menjadi salah satu buruknya sistem di Indonesia. Semoga anak Anda tidak terkena masalah seperti ini, ladies
0 komentar:
Posting Komentar